This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 22 Februari 2013



Komptensi Guru Masa Kini 21 pebruari 2013REP http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/img_komen.gifKomentar: 2   http://stat.ks.kidsklik.com/statics/kompasiana4.0/images/ico_nilai.gifNihil
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru, pasal 2 disebutkan bahwa Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru bersifat holistik.
Kompetensi pedagogik  merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar; dan
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
a. beriman dan bertakwa;
b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;
b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan
e. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Kompetensi profesional  merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
Keempat kompetensi di atas selanjutnya dalam Penilaian Kinerja Guru sebagaimana yang harus dilakukan terhadap guru yang tercantum dalam Permendiknas 35/2010 tentang petunjuk teknis Pelaksanaan jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya, dijabarkan menjadi 14 sub kompetensi. Penilaiannya akan dilakukan dengan sistem paket yang terkait dalam pelaksanaan tugas utama,  sbb:
A. Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
B. Kepribadian
8.  Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
9.  Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
C. Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
D. Profesional
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir dan keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang  diampu
14.  Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
Studi kasus
Pengamatan kami hanya sekedar sebatas mendeskrepsikan mengenai profil seorang guru dam teknik pembelajaranya yang menggunakn metode yang  baik. Beliau adalah guru SMA disalah satu SMA negeri di Yogyakarta. Beliau adalah seorang guru sejarah. Beliau mendesain ruangan sendiri khusu mata pelajaran sejarah. Di kelas tersebut di desin mungkin untuk menunjang pembelajaran sejarah. Ruangan yang disebut ruangan sejarah tersebut dilengkapi dengan LCD, buku-buku sejarah, karikatur peninggalan sejarah, dan foto-foto tokoh-tokoh sejarah. Dalam mengajar beliau selalu melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Sebagai contoh: beliau selalu membuat diskusi kelompok yang sangat menuntut adanya keaktifan siswa, dan di akhir diskusi beliau memberikan jawaban-jawaban atu semacam kesimpulan atas hasil diskusi pembelajaran pada proses pembelajaran. Dalam mengajar menurut saya beliau sangat demokratis sekali, hal itu terbukti ketika diskusi berlangsung guru tersebut hanya mengamati jalanya diskusi dan mencatat apabila ada pertanyaan yang di tanyakan kepada siswa. Selain itu beliau juga menggunakan beberapa media pembelajaran yang cukup menarik bagi siswa misalnya menggunakan film dan juga siswa di tugasi itu untuk membuat film sejarah dengan mengangkat berbagi tema yang ada dalam sejarah. Dari membuat film tersebut banyak indicator indicator yang tercapai diluar yang tyelah dirumuskan dalam silabus pembelajaran. Contoh dengan membuat film selain belajar sejarah siswa juga  tanpa sengaja dapat belajar berbagai hal. Diantaranya adalah: bagaimana menjadi seorang pemimpin (sutradara) yang mampu memimpin teman-temanya untuk belajar ( membuat film), belajar bagaimana editing film dan lain-lainya.
Dari deskrepsi di atas saya dapat menimpulkan bahwa guru tersebut memiliki beberapa kualifikasi tambahan dalam standar sebagai guru yang kempetitif yaitu:
1. Guru yang demokrasi
Hal tersebut terbukti ketika menyelenggarakan proses belajar dengan diskusi dan pada waktu diskusi berlangsung guru tidak memotong pendapat siswa apa lagi menyalahkan jawaban siswa, namun beliau hanya mencatat dan meluruskan atau memberikan umpan balik pada waktu diskusi berakhir.
2. Guru yang penuh dengan kreativitas
Dengan melihat metode pembelajaran dengan game, membuat film dan diskusi menurut kami belieu memenuhi syarat sebagai guru yang cukup kreatif. Karena mampu menciptakan suasana belajar yang begitu menarik, sehingga siswa terasa bermain namun juga tetap bias belajar.
3. Memiliki kualifikasi sebagai guru yang mampu menciptakan suatu iklim pembelajaran yang baik yaitu dengan mendesign ruangan khusus yaotu ruang sejarah dengan berbagai property yang mendukung untuk menunjang siswa untuk belajar

Kamis, 21 Februari 2013



INDIKATOR KOMPETENSI

                                     INDIKATOR KOMPETENSI
KOMPETENSI PEDAGOGI
(Pembelajaran)
1.     Mengenal karakteristik anak didik
2.     Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3.     Pengembangan kurikulum
4.     Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5.     Memahami dan mengembangkan potensi
6.     Komunikasi dengan peserta didik
7.     Penilaian dan evaluasi
KOMPETENSI KEPRIBADIAN
8.     Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
9.     Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan  
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
KOMPETENSI SOSIAL
 (Pembelajaran)
11.  Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
12.   Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat
KOMPETENSI PROFESIONAL
 (Pembelajaran)
13.Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
14.Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif
KOMPETENSI PEDAGOGI
(Pembimbingan)
1.     Menguasai teori dan praksis pendidikan
2.     Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli
3.     Menguasai esensi pelayanan BK dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikaan


KOMPETENSI KEPRIBADIAN
 (Pembimbingan)
4.     Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
5.     Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, individualitas dan kebebasan memilih
6.     Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat
7.     Menampilkan kenerja berkualitas tinggi

KOMPETENSI PROFESIONAL
 (Pembimbingan)
8.     Mengimplimentasikan kolaborasi internal di tempat bekerja
9.     Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi BK
10.Mengimplimentasi kolaborasi    antar profesi
KOMPETENSI SOSIAL
 (Pembimbingan)
11. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli
12. Menguasai kerangka teoritik dan praksis BK
13.  Merancang program BK
14.  Mengimplementasikan program BK yang komprehensif
15.   Menilai prses dan hasil kegiatan bimbingan dan konseling
16.    Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional
17.    Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam BK